Market Size

Market Size

Market Size

Jumlah pedagang di lingkungan RT di Jakarta bisa bervariasi tergantung pada lokasi, kepadatan penduduk, dan tingkat komersialitas lingkungan tersebut. Jakarta, sebagai kota besar dan padat, memiliki variasi jumlah pedagang di berbagai area RT.

Jakarta Barat

Dipilih menjadi sampel karena wilayah dengan posisi strategis untuk Pendidikan, Bisnis, dan Hiburan.

Kota Administrasi Jakarta Barat juga merupakan wilayah dengan kepadatan penduduk tertinggi di Daerah Khusus Jakarta. Dengan luas wilayah yang relatif kecil dibandingkan jumlah penduduknya, Jakarta Barat mencatatkan tingkat kepadatan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya perumahan, permukiman padat, serta konsentrasi fasilitas pendidikan dan komersial di wilayah tersebut.

Faktor lain yang menyumbang kepadatan di Jakarta Barat adalah urbanisasi dan pertumbuhan penduduk yang pesat, serta peran Jakarta Barat sebagai salah satu pusat ekonomi penting di ibu kota.

Beberapa universitas besar dan terkenal di Jakarta Barat antara lain Universitas Tarumanagara (UNTAR), Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA), Universitas Mercu Buana (UMB), Podomoro University, dan Universitas Esa Unggul (UEU). Selain itu, terdapat juga Institut Teknologi PLN (IT-PLN) dan Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) di wilayah ini. Secara keseluruhan, terdapat lebih dari 10 universitas di Jakarta Barat yang berperan penting dalam menyediakan pendidikan tinggi berkualitas bagi masyarakat sekitar​.

Dari radius universitas menjadi pusat bisnis jasa sewa rumah, kos, kuliner, hiburan, pusat kebugaran, dan usaha lain yang memenuhi kebutuhan mahasiswa.

Demografi Jakarta Barat (2023)

Demografi Jakarta Barat (2024)

jumlah penduduk

2.580.000

2.589.589

jumlah kepala keluarga

655.138

775.231

jumlah RT

7.995

6.370

Jumlah Pedagang (Setiap RT)

40 - 70

15 - 40

Rata-rata pendapatan bersih per bulan para
pelaku usaha di lingkungan RT

Warung Sembako

3.000.000

-

12.000.000

warung padang

6.000.000

-

27.000.000

warung tegal

4.500.000

-

21.000.000

Bubur Ayam

3.600.000

-

12.000.000

bakso/ Mie ayam

4.500.000

-

18.000.000

Tukang Sayur

2.700.000

-

12.000.000

Galon & Gas

3.000.000

-

12.000.000

laundry

2.700.000

-

18.000.000

makanan ringan/ kue

2.400.000

-

3.000.000

pangkas rambut

4.500.000

-

25.000.000

Cuci motor

3.000.000

-

18.000.000

Estimasi ini memberikan gambaran umum dan dapat bervariasi berdasarkan kondisi spesifik dari pelaku usaha.

Belanja Digital

1.

Pulsa dan Paket Data

Digunakan untuk komunikasi via telepon atau aplikasi pesan singkat, dan juga untuk mengakses internet.

Biaya Rata-rata: Rp 25.000 - Rp 100.000 per bulan.

2.

Penggunaan E-wallet untuk Pembayaran

Beberapa pedagang kecil mulai menerima pembayaran melalui e-wallet (seperti GoPay, OVO, ShopeePay), namun masih terbatas.

Biaya Rata-rata: Biasanya, pedagang hanya menanggung komisi dari setiap transaksi, sekitar 1% - 2%.

Untuk pedagang kecil yang tidak menggunakan e-commerce dan platform lain yang lebih canggih, belanja digital mereka biasanya lebih sederhana dan terbatas pada kebutuhan dasar. Berikut adalah beberapa jenis pengeluaran digital yang umumnya mereka lakukan:

Total Rata-rata Pengeluaran Belanja Digital Bulanan Bisa berkisar antara Rp25.000 - Rp200.000 per bulan. Pengeluaran ini jauh lebih rendah dibandingkan pedagang yang sudah mengadopsi teknologi lebih lanjut, karena kebutuhan mereka lebih sederhana dan mereka cenderung mengandalkan metode tradisional untuk menjalankan bisnis mereka.